Banner 468 x 60px

 

Kamis, 16 April 2020

Asal usul Pengetahuan dalam Kejayaan Islam

1 komentar
  1.
Al mansur adalah seorang khalifah yang begitu mencintai Ilmu. Beliu sampai sampai menuilskan berbagai Pengetahuan di dinding didning Istanya yang megah itu.Pada masa beliaulah awal dari dimulainya begitu banyak Ilmu yang akan diserap oleh Ummat Islam.

2.
Setelah Al manusur wafat, digantilah beliau dengan Putranya yang bernama Almahdi.Namun dizaman Kekhalifahan Almahdi ini Keilmuan kurang diperhatikan karena banyaknya pemberontakan yang di dalangi oleh Kaum Dzindik.

3.
Lepas Khalifah Al mahdi wafat, Beliau digantikan oleh Khalifah Harus Ar Rasyid yang terkenal di seluruh dunia karena Kecintaannya Kepada Ilmu sepertih halnya kakeknya yang mencitai Ilmu. Pada masa beliaulah Ilmu Berkembang pesat pada waktu itu.

4.
Pada masa ini Baitul Hikmah didirikan sebagai Rumah bagi para Pecinta Ilmu dan tempat untuk Menterjemahkan begitu banyak buku yang ada di seluruh dunia terutama di pusat pusat Ilmu yang ada di dunia pada waktu itu.

5. Ada kurang lebih dari 1 juta buku yang tersimpan rapi di Baitul Hikmah Baghdad.

6. Berkumpulnya buku buku ilmu itu adalah Upaya yang tidak ada henti henti Khalifah Harun Al Rasyid mengejar pengetahuan Dunia.

7. Bahkan Sang Khalifah berani untuk bertukar upeti sebuah negara untuk di Tukar dengan Buku buku yang di miliki negara tersebut.

8. Sebuah Negeri yang Runtuh seperti Romawai di karena kan Rakyat nya telah meninggalkan Ilmu, dan Ilmu yang ada disuatu negeri tersimpan di Perpusatakaan perpustakaan mereka.

9. Bahkan di negeri Romawai, Penduduknya sampai tidak tau ada sebuah Perpustakaan tempat menyimpan Buku buku milik Kejayaan Mereka sendiri.

10. Setelah Negeri itu di taklukan, lalu atas idzin Allah sebuah perpustakaan itu ditemukan, maka betapa Senang Sang Khalifah mendengar ada sebuah perpustakaan yang telah di penuhi Debu ditemukan.

11. Lalu di bawalah Buku Buku tersebut ke Baghdad dan di diterjemahkan oleh Cendikiawan Cendikiawan Islam pada waktu itu.

12. Upahnya pun tak tanggung di berikan yaitu " Seberat Buku yang diterjemahkan akan di tukar dengan beratnya nya emas ".

13. Waktu berganti sampai Tampuk kepemimpinan Khilafah berganti kepada Keturunan Khalifah Al Amin dan Al Ma'mun.

14. Pada masa kepemimpinan Khilafah Al Amin, Kinerja Baitul Hikmah agak melambat, dikarenakan banyak nya pemberontak oleh Kaum Dzindiq pada masa itu.

15. Sampai Sang Khalifath Al Alamin itu wafat, dan di gantikan oleh Adik berbeda Ibu yaitu Al Ma'mun yang Shalih.

16. Pemberontakan Kaum Dzindiq dapat di padamkan, lalu Khalifah Al-Ma'mun kembali bisa menereukan Baitul Hikmah yang telah di Prakarsai oleh Kakek kakeknya dimasa nya.

17. Disinilah muncul Ulama' dan Peneliti sekelas Ibnu Sina dan Al Khawarizmi.

18. Selain itu Muncul juga Ulama dan Cendikiawan Al Farabi yang di Eropa di kenal sebagai Avelos.
beliaulah yang menterjemahkan Buku buku Kuno Yunani, Aristoteles tentang Filsafat.
Alfarabi atau Avelos dikenal di Eropa sebagai " The Second Teacher" atau Guru Kedua setelah Aritoteles.

19. Eropa seharusnya berterima kasih pada dunia Islam karena telah menyelamatkan Naskah Naskah Otentik milik Pendahulunya yang telah di selamatkan dari kehancuran Peradabannya.

.... Berlanjut.


1 komentar:

double cabin mengatakan...

Osman, Orhan.

Wasiat Osman

Osman Gazi dipekriran meninggal pada 1323 atau 1424. Sebelum menghembuskan nafas terkahir, Osman sempat memberikan nasihat kepada anaknya. Nasihat ini mengandung makna peradaban dan manhaj Syariah yang menjadi pedoman dalam pemerintahan Utsmaniyah.

Osman berwasiat, “Wahai anakku, janganlah kamu menyibukkan dirimu dengan sesuatu yang tidak diperintahkan oleh Rabb alam semesta. Jika kamu menghadapi kesulitan dalam masalah hukum, maka bermusyawarahlah dengan ulama-ulama yang mengerti agama.

Wahai anakku, hormatilah orang yang taat kepadamu dengan penuh bangga, dan berbuat baiklah kepada para tentara, dan janganlah setan memperdayakanmu karena banyaknya tentara dan harta. Janganlah engkau menjauhi ahli Syariah.

Wahai anakku, sesungguhnya kau tahu tujuan kita semua adalah mencari ridha Allah, Rabb alam semesta; dan sesungguhnya jihad meliputi semua cahaya agama kita di seluruh cakrawala sehingga ridha Allah akan turun kepada kita.

Wahai anakku, kita bukanlah golongan manusia yang berperang karena dorongan nafsu untuk menguasai. Kita ini hidup di atas Islam dan untuk Islam pula kita mati. Inilah anakku apa-apa yang mesti kamu perhatikan."

Hingga meninggal, Osman masih mempertahakan gelarnya sebagai Bey dibanding sultan. Gelar sultan baru resmi digunakan pada tahun 1383 pada masa kekuasaan cucunya, Murad. Sementara namanya dijadikan sebagai nama dinasti oleh para keturunannya

Posting Komentar